Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah yang tinggal dilaksanakan tanpa membutuhkan keterangan dalam Dua Belas Langkah disebut dengan langkah ... .

Pertanyaan

Langkah yang tinggal dilaksanakan tanpa membutuhkan keterangan dalam Dua Belas Langkah disebut dengan langkah ... .

a. ilmi                  

b. alami                

c. amali

d. perjuangan

e. pengorbanan


Jawaban yang tepat adalah c. amali



Khittah 1938 atau Langkah 12 Muhammadiyah: Memahami Langkah Ilmi dan Amali

Hello Sobat Motorcomcom, Selamat Datang dalam Pembahasan Khittah 1938 Muhammadiyah!

Hello Sobat Motorcomcom! Pada kesempatan kali ini, kita akan menjelajahi dan memahami lebih dalam tentang Khittah 1938 atau Langkah 12 Muhammadiyah. Khittah ini menjadi panduan penting bagi Muhammadiyah dalam mengemban perannya sebagai organisasi Islam yang berbasis pada nilai-nilai keislaman. Mari kita telusuri langkah-langkah ilmi dan amali yang terkandung di dalamnya.

Sebagai awal pembahasan, kita akan fokus pada Langkah Ilmi, yaitu langkah-langkah yang memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk melaksanakannya.

1. Memperdalam Masuknya Iman: Langkah pertama ini menunjukkan pentingnya Muhammadiyah dalam memperkuat iman. Mempelajari ajaran Islam secara mendalam menjadi landasan utama untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

2. Memperluas Paham Agama: Muhammadiyah mengajarkan untuk tidak hanya memiliki pemahaman yang sempit terhadap agama Islam. Langkah ini mengajak untuk terbuka terhadap pemahaman yang luas, menggali dan memperluas wawasan keislaman.

3. Memperbuahkan Budi Pekerti: Menanamkan nilai-nilai moral dan etika Islam dalam budi pekerti menjadi langkah penting dalam membangun karakter yang baik dan bermoral tinggi.

4. Menuntun Amal Intiqad: Amal intiqad merujuk pada amalan-amalan yang dilandasi oleh keimanan. Langkah ini mengajarkan agar setiap tindakan dan amalan dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk Allah SWT.

5. Menguatkan Persatuan: Membangun persatuan dalam keragaman adalah esensi dari langkah ini. Persatuan umat Islam menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.

6. Menegakkan Keadilan: Keadilan adalah prinsip yang menjadi fokus Muhammadiyah. Melalui langkah ini, Muhammadiyah mengajarkan pentingnya menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupan.

7. Melakukan Kebijaksanaan: Kebijaksanaan menjadi nilai yang senantiasa ditekankan. Langkah ini mengajarkan untuk membuat keputusan dengan bijaksana, mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat.




Selanjutnya, kita akan membahas Langkah Amali, yaitu langkah-langkah yang dianggap sudah jelas dan tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk melaksanakannya.

8. Menguatkan Majelis Tanwir: Majelis tanwir adalah wadah pembelajaran dan diskusi. Menguatkan majelis tanwir menjadi langkah penting untuk memastikan berlangsungnya proses edukasi di dalam organisasi.

9. Mengadakan Konferensi Bagian: Konferensi bagian merupakan forum penting untuk berkoordinasi dan merumuskan kebijakan. Langkah ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam menjaga kebersamaan dan sinergi.

10. Mempermusyawaratkan Putusan: Proses musyawarah menjadi fondasi dalam pengambilan keputusan. Muhammadiyah mengajarkan pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan yang adil.

11. Mengawaskan Gerakan Dalam: Mengawaskan gerakan dalam mengacu pada pengelolaan internal organisasi. Langkah ini menunjukkan keterbukaan dan akuntabilitas dalam menjalankan roda organisasi.

12. Mempersambungkan Gerakan Luar: Menghubungkan gerakan luar mengarah pada keterlibatan Muhammadiyah dalam dinamika masyarakat luas. Organisasi ini berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat.

Melalui dua belas langkah Khittah 1938 ini, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengembangkan diri dan berperan aktif dalam memajukan umat dan bangsa. Semangat organisasi ini tercermin dalam upaya nyata untuk mendalami ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1912, Muhammadiyah telah mengukir peran penting dalam perkembangan masyarakat Indonesia. Khittah 1938 atau Langkah 12 menjadi pilar utama yang membimbing langkah organisasi ini untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan.

Melalui Langkah Ilmi, Muhammadiyah menegaskan pentingnya pendalaman ilmu agama sebagai dasar bagi pengembangan umat Islam yang berkualitas. Memperdalam masuknya iman menjadi fondasi utama, karena keimanan yang kuat menjadi pondasi bagi segala tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam masyarakat.

Langkah kedua, yaitu Memperluas Paham Agama, mencerminkan pandangan Muhammadiyah yang terbuka terhadap berbagai interpretasi dan pemahaman agama. Kesadaran akan keberagaman pemahaman agama menjadi modal untuk menjalin kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat yang multikultural.

Melanjutkan ke Langkah Amali, Menguatkan Majelis Tanwir adalah upaya Muhammadiyah dalam mendidik dan memberdayakan umat. Majelis tanwir menjadi wahana bagi para aktivis dan anggota organisasi untuk saling berbagi pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman.

Kemudian, Mengadakan Konferensi Bagian menjadi langkah strategis untuk memastikan arah dan kebijakan organisasi sesuai dengan tuntutan zaman. Konferensi ini memungkinkan Muhammadiyah untuk terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan mengoptimalkan potensinya.

Mempermusyawaratkan Putusan merupakan implementasi dari prinsip musyawarah dalam pengambilan keputusan organisasi. Proses musyawarah yang partisipatif dan inklusif menjadi ciri khas Muhammadiyah, yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan keadilan.

Melalui Langkah 12 ini, Muhammadiyah juga menekankan pada Menguatkan Persatuan dan Menegakkan Keadilan sebagai nilai-nilai yang tidak hanya dipegang teguh oleh individu atau kelompok, tetapi juga menjadi landasan bagi upaya bersama membangun masyarakat yang adil dan harmonis.

Sementara itu, Mengawaskan Gerakan Dalam dan Mempersambungkan Gerakan Luar menjadi pernyataan bahwa Muhammadiyah bukan hanya terfokus pada urusan internal organisasi, tetapi juga aktif berkontribusi dalam dinamika sosial dan perubahan di luar organisasi.

Melalui kebijakan ini, Muhammadiyah membuktikan dirinya sebagai agen perubahan yang proaktif, berusaha menciptakan dampak positif di masyarakat luas. Keterlibatan aktif dalam dinamika masyarakat menjadi bukti bahwa Muhammadiyah tidak hanya menjadi pengamat, melainkan juga pelaku yang turut bertanggung jawab dalam mencapai kesejahteraan bersama.

Langkah-langkah ini mencerminkan semangat dan komitmen Muhammadiyah untuk terus berkembang dan relevan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Pemahaman Islam yang kontekstual dan aplikatif menjadi landasan bagi organisasi ini dalam berkiprah di tengah-tengah masyarakat yang terus berubah.

Keberhasilan Muhammadiyah dalam mengimplementasikan Khittah 1938 tidak terlepas dari peran aktif para kader, anggota, dan jajaran pimpinan organisasi. Semangat kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci dalam mewujudkan visi dan misi Muhammadiyah.

Mengakhiri pembahasan ini, mari kita sama-sama merenung dan meresapi nilai-nilai Khittah 1938 Muhammadiyah. Dengan memahami langkah-langkah ilmi dan amali yang terkandung di dalamnya, kita dapat lebih menghayati dan mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Khittah 1938 atau Langkah 12 Muhammadiyah bukan sekadar seperangkat aturan, tetapi sebuah kompas moral yang membimbing setiap langkah organisasi ini. Keberlanjutan Muhammadiyah dalam mengimplementasikan Khittah ini menjadi cermin dari kesejatian organisasi yang selalu beradaptasi dengan dinamika masyarakat dan kebutuhan zaman.

Langkah-langkah ilmi seperti Memperbuahkan Budi Pekerti dan Menguatkan Persatuan menyoroti pentingnya pembangunan karakter dan persatuan dalam menciptakan masyarakat yang harmonis. Budi pekerti yang baik menjadi landasan bagi sikap dan perilaku individu, sedangkan persatuan umat menjadi kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan yang kompleks.

Melalui Langkah Amali, Muhammadiyah terus memperkuat organisasinya dengan Menguatkan Majelis Tanwir dan Mengadakan Konferensi Bagian. Majelis tanwir menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan diri bagi anggota Muhammadiyah, sementara konferensi bagian menjadi arena strategis untuk merumuskan kebijakan dan menyatukan visi organisasi.

Langkah-langkah ini memberikan gambaran tentang komitmen Muhammadiyah dalam mencetak kader yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan moral yang tinggi. Keterlibatan aktif dalam konferensi bagian menunjukkan bahwa Muhammadiyah bukan sekadar organisasi yang beroperasi secara sentralistik, melainkan menghargai partisipasi aktif dan kontribusi dari seluruh bagian.

Melihat pada Matan Khittah Langkah 12, Muhammadiyah memberikan penekanan khusus pada penguatan iman dan pengembangan kepribadian. Memperdalam masuknya iman menjadi fondasi utama dalam membangun keberagaman ilmu dan pengamalan agama. Muhammadiyah percaya bahwa dengan iman yang kokoh, umat Islam dapat menjadi agen perubahan positif di tengah-tengah masyarakat.

Langkah-langkah ilmi juga menyoroti pentingnya penegakan keadilan dan kebijaksanaan dalam setiap tindakan dan keputusan. Menguatkan persatuan dan melibatkan diri dalam kebijaksanaan menjadi jalan bagi Muhammadiyah untuk memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang adil dan harmonis.

Dalam konteks Langkah Amali, mempersambungkan gerakan luar menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada urusan internal organisasi. Organisasi ini aktif terlibat dalam dinamika masyarakat luas, menciptakan sinergi antara gerakan internal dan eksternal untuk mencapai tujuan bersama.

Khittah 1938 bukanlah sekadar dokumen sejarah, tetapi menjadi sumber inspirasi yang terus membimbing perjalanan Muhammadiyah. Melalui pemahaman mendalam terhadap Khittah ini, Muhammadiyah dapat memastikan bahwa nilai-nilai keislaman yang diusungnya tetap relevan dan dapat menginspirasi generasi penerus.

Teruslah mengikuti perkembangan Muhammadiyah dan nilai-nilai Khittah 1938 melalui berbagai kegiatan, majelis tanwir, dan konferensi yang diadakan. Dengan menjadi bagian dari perjalanan ini, Sobat Motorcomcom dapat turut serta dalam menjaga keberlanjutan dan kesinambungan Muhammadiyah dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Sampai Jumpa Kembali, Sobat Motorcomcom!

Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya dalam membaca artikel ini. Sampai jumpa kembali di artikel-artikel menarik berikutnya yang akan terus mengupas dan menginspirasi perjalanan kita bersama!

Posting Komentar untuk "Langkah yang tinggal dilaksanakan tanpa membutuhkan keterangan dalam Dua Belas Langkah disebut dengan langkah ... ."