Faktor faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah
Hasil wawancara dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang beragam. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil wawancara termasuk:
Kemampuan Komunikasi Wawancara: Kemampuan komunikasi pewawancara dan pewawancarai akan memengaruhi hasil wawancara. Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, mendengarkan dengan seksama, dan merespons dengan baik akan memainkan peran penting.
Persiapan Wawancara: Persiapan sebelum wawancara sangat penting. Pewawancara yang telah melakukan penelitian tentang subjek wawancara dan memahami tujuan wawancara akan lebih efektif dalam mengambil informasi yang relevan.
Kondisi Fisik dan Lingkungan: Faktor-faktor fisik, seperti kenyamanan ruang wawancara, pencahayaan yang baik, dan ketenangan lingkungan, dapat memengaruhi kenyamanan dan konsentrasi pewawancarai. Kondisi lingkungan yang baik dapat membantu menciptakan suasana yang lebih positif.
Hubungan Antar Pribadi: Hubungan interpersonal antara pewawancarai dan pewawancara juga berperan. Kepercayaan dan kenyamanan antara kedua belah pihak dapat memengaruhi sejauh mana informasi disampaikan dengan jujur dan terbuka.
Teknik Pertanyaan: Cara pertanyaan diajukan dalam wawancara juga penting. Pertanyaan terbuka yang memberi kesempatan pada pewawancarai untuk berbicara secara mendalam lebih mungkin menghasilkan informasi yang berharga daripada pertanyaan tertutup yang hanya memerlukan jawaban singkat.
Bias Pewawancara: Pewawancara harus berusaha untuk tidak membiaskan wawancara mereka. Bias atau prasangka pribadi dapat memengaruhi cara pertanyaan diajukan dan cara data dianalisis.
Kepribadian Pewawancarai: Kepribadian pewawancarai juga dapat memengaruhi hasil wawancara. Pewawancarai yang ramah, empatik, dan sabar mungkin lebih mungkin mendapatkan kerjasama pewawancarai.
Tujuan Wawancara: Tujuan dari wawancara juga akan memengaruhi hasilnya. Apakah tujuannya untuk mendapatkan informasi, mempengaruhi pendapat, atau sesuatu yang lain? Pewawancara harus jelas tentang tujuan mereka.
Konteks Sosial dan Kultural: Konteks sosial dan budaya dapat memengaruhi wawancara. Nilai-nilai, norma-norma, dan bahasa yang berbeda dapat mempengaruhi bagaimana informasi disampaikan dan diterima.
Kemampuan Bahasa Pewawancarai dan Pewawancarai: Kemampuan bahasa dari kedua pihak juga memainkan peran penting dalam wawancara. Kesulitan dalam berkomunikasi bisa menjadi hambatan.
Kepuasan dan Motivasi Pewawancarai: Motivasi dan kepuasan pewawancarai dalam proses wawancara dapat memengaruhi tingkat kerja sama dan kejujuran dalam memberikan informasi.
Durasi Wawancara: Durasi wawancara juga mempengaruhi hasilnya. Wawancara yang terlalu singkat mungkin tidak mencapai pemahaman yang mendalam, sementara wawancara yang terlalu panjang bisa membuat pewawancarai kelelahan atau kehilangan fokus.
Non-Verbal Communication: Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata juga memiliki pengaruh dalam wawancara. Kadang-kadang, pesan non-verbal dapat lebih kuat daripada kata-kata yang diucapkan.
Kemampuan Mendengarkan: Kemampuan mendengarkan dengan baik sangat penting dalam wawancara. Pewawancara yang aktif mendengarkan dan memberikan umpan balik positif dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pewawancarai.
Konteks Temporal: Waktu saat wawancara berlangsung juga dapat memengaruhi hasil. Pewawancarai mungkin lebih atau kurang terbuka tergantung pada situasi waktu, seperti apakah mereka sedang terburu-buru atau sedang santai.
Teori Motivasi: Teori-teori motivasi, seperti teori kebutuhan Maslow atau teori hirarki kebutuhan McClelland, juga dapat memainkan peran. Memahami motivasi individu yang diwawancarai dapat membantu pewawancara mengarahkan pertanyaan dan pembicaraan ke arah yang lebih produktif.
Pengalaman Sebelumnya: Pengalaman wawancara sebelumnya, baik positif maupun negatif, dapat memengaruhi sikap dan respon pewawancarai. Pengalaman sebelumnya yang negatif mungkin membuat seseorang lebih waspada atau defensif.
Faktor Emosional: Emosi yang dirasakan oleh kedua belah pihak selama wawancara juga penting. Emosi seperti rasa takut, cemas, marah, atau senang dapat memengaruhi bagaimana informasi disampaikan dan diterima.
Kepentingan Pribadi: Kepentingan pribadi atau motif tersembunyi pewawancara dan pewawancarai juga dapat memengaruhi hasil wawancara. Pewawancara yang memiliki agenda tersembunyi mungkin mencoba memandu wawancara ke arah tertentu, sedangkan pewawancarai mungkin berusaha untuk melindungi kepentingan pribadi mereka.
Pembinaan Hasil: Terkadang, pewawancara mungkin memiliki ekspektasi terhadap hasil wawancara dan mencoba untuk memandu pewawancarai ke arah itu. Hal ini dapat mengarah pada bias konfirmasi di mana pewawancara hanya mencari informasi yang mendukung keyakinan atau harapan mereka.
Mengakui dan memahami faktor-faktor ini dapat membantu pewawancara menjadi lebih efektif dalam mengumpulkan informasi yang akurat dan berharga selama wawancara. Selain itu, penting untuk memperlakukan setiap wawancara sebagai proses dinamis yang membutuhkan fleksibilitas dan adaptasi terhadap perubahan dalam dinamika wawancara.
Posting Komentar untuk "Faktor faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah"