Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalam melakukan penilaian hasil belajar murid pada mata pelajaran ipa, pak adit menggunakan tes tertulis sebagai satu-satunya alat ukur untuk mengukur kompetensi murid. berdasarkan prinsip penilaian, penilaian yang dilakukan pak adit tidak sesuai dengan prinsip

Pertanyaan

 Dalam melakukan penilaian hasil belajar murid pada mata pelajaran IPA, Pak Adit menggunakan tes tertulis sebagai satu-satunya alat ukur untuk mengukur kompetensi murid. Berdasarkan prinsip penilaian, penilaian yang dilakukan Pak Adit tidak sesuai dengan prinsip...

a. Menyeluruh
b. Kesesuaian fungsi umpan balik
c. Adil
d. Sederhana informatif

Jawaban yang tepat adalah a. Menyeluruh


Penilaian yang dilakukan Pak Adit dengan menggunakan tes tertulis sebagai satu-satunya alat ukur untuk mengukur kompetensi murid tidak sesuai dengan prinsip "a. Menyeluruh." Prinsip penilaian yang menyeluruh (comprehensive assessment) menekankan bahwa penilaian harus mencakup berbagai aspek dan dimensi dari hasil belajar siswa, bukan hanya mengandalkan satu jenis alat ukur tunggal seperti tes tertulis. Penilaian yang menyeluruh mencakup metode penilaian yang beragam untuk mencerminkan pemahaman yang holistik tentang kemampuan dan pengetahuan siswa dalam mata pelajaran tertentu.

Dalam konteks penilaian mata pelajaran IPA, penilaian yang menyeluruh akan mencakup tes tertulis sebagai salah satu komponen, tetapi juga dapat mencakup elemen-elemen seperti eksperimen laboratorium, proyek, presentasi lisan, dan sebagainya. Hal ini penting untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep ilmu pengetahuan dalam konteks yang berbeda. Dengan demikian, prinsip keseluruhan penilaian (comprehensive assessment) berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang pencapaian siswa dan memberikan umpan balik yang lebih komprehensif kepada siswa dan pendidik.

Penilaian yang menyeluruh (comprehensive assessment) adalah pendekatan dalam penilaian hasil belajar siswa yang berfokus pada pemahaman holistik dan komprehensif terhadap kemampuan dan pengetahuan siswa. Ini berarti bahwa dalam proses penilaian, pendidik harus mempertimbangkan berbagai aspek dan dimensi dari kemampuan siswa, serta menggunakan berbagai metode dan alat ukur yang sesuai. Dalam konteks pembelajaran mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), inilah beberapa poin yang menjelaskan pentingnya penilaian yang menyeluruh:

Mengukur Berbagai Aspek: Penilaian yang menyeluruh memastikan bahwa berbagai aspek mata pelajaran IPA diukur dengan baik. Ini termasuk pemahaman konsep ilmiah, kemampuan berpikir kritis, keterampilan praktis seperti eksperimen, serta pemahaman tentang bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan Metode Penilaian yang Beragam: Penilaian yang menyeluruh melibatkan penggunaan berbagai metode penilaian. Ini bisa mencakup tes tertulis, tugas proyek, presentasi lisan, wawancara, observasi, dan sebagainya. Metode ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang siswa ketahui dan bisa lakukan.

Memberikan Umpan Balik yang Lebih Komprehensif: Dengan menggunakan berbagai metode penilaian, pendidik dapat memberikan umpan balik yang lebih komprehensif kepada siswa. Ini memungkinkan siswa untuk memahami dengan lebih baik kekuatan dan kelemahan mereka dalam mata pelajaran IPA dan memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki diri.

Menghargai Keanekaragaman Siswa: Siswa memiliki gaya belajar dan kekuatan yang berbeda. Dengan penilaian yang menyeluruh, guru dapat menghargai keragaman ini dan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk menonjol dalam cara yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi mereka.

Menggambarkan Kemampuan dalam Konteks yang Relevan: Penilaian yang menyeluruh memungkinkan siswa untuk menggambarkan kemampuan mereka dalam konteks yang relevan. Misalnya, mereka dapat menunjukkan pemahaman tentang konsep ilmiah melalui eksperimen, atau menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan masalah sehari-hari.

Dengan pendekatan ini, penilaian menjadi lebih bermakna dan mendalam, dan dapat memberikan pandangan yang lebih akurat tentang pencapaian siswa dalam mata pelajaran IPA. Ini juga mendukung upaya pendidik dalam merancang pengalaman belajar yang lebih kaya dan relevan bagi siswa.

Dalam konteks penilaian yang menyeluruh dalam mata pelajaran IPA, beberapa strategi dan pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mencapai penilaian yang lebih efektif adalah sebagai berikut:

Penilaian Formatif: Gunakan penilaian formatif secara teratur untuk mengukur pemahaman siswa selama pembelajaran berlangsung. Ini dapat melibatkan pertanyaan seputar materi yang sedang diajarkan, refleksi singkat, atau tugas kecil yang membantu siswa melacak kemajuan mereka dan memberikan peluang untuk koreksi segera.

Portofolio Siswa: Ajak siswa untuk membuat portofolio yang mencerminkan berbagai proyek, tugas, dan hasil kerja mereka dalam mata pelajaran IPA. Portofolio ini dapat mencakup catatan penelitian, laporan eksperimen, presentasi, dan hasil tugas lainnya. Portofolio memberikan gambaran lebih lengkap tentang pencapaian siswa.

Eksperimen dan Praktikum: Libatkan siswa dalam eksperimen dan praktikum di laboratorium untuk mengukur pemahaman mereka tentang konsep ilmiah dan keterampilan praktis dalam IPA. Eksperimen juga memberi mereka pengalaman langsung dalam metode ilmiah.

Proyek IPA: Berikan proyek-proyek IPA yang memungkinkan siswa menggabungkan berbagai aspek ilmu pengetahuan alam, seperti pengamatan, penelitian, eksperimen, dan pelaporan. Proyek-proyek ini memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih luas.

Presentasi Lisan: Ajarkan siswa untuk menyampaikan hasil penelitian mereka melalui presentasi lisan. Ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan berbicara dan komunikasi, sementara juga menunjukkan pemahaman mereka tentang topik IPA.

Penilaian Peer (Rekan Sejawat): Gunakan penilaian oleh rekan sejawat di mana siswa saling menilai hasil kerja satu sama lain. Ini dapat membantu siswa melihat perspektif yang berbeda dan memberikan umpan balik konstruktif.

Refleksi Siswa: Selain mengukur hasil akhir, ajak siswa untuk merenungkan proses pembelajaran mereka, apa yang telah mereka pelajari, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang mata pelajaran IPA.

Pemilihan Instrumen Penilaian yang Sesuai: Pilih instrumen penilaian yang sesuai untuk setiap tujuan penilaian. Misalnya, tes tertulis mungkin lebih cocok untuk mengukur pemahaman konsep, sementara eksperimen laboratorium dapat digunakan untuk mengukur keterampilan praktis.

Kesadaran Diri: Dorong siswa untuk menjadi sadar akan progres mereka sendiri dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka. Ini dapat mencakup mengatur target pribadi dan memantau kemajuan mereka sepanjang waktu.

Dengan menggabungkan berbagai pendekatan ini dalam penilaian mata pelajaran IPA, pendidik dapat mencapai penilaian yang lebih menyeluruh dan bermakna. Ini akan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang materi dan keterampilan IPA, serta membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih aktif dan berpikiran kritis.

Posting Komentar untuk "Dalam melakukan penilaian hasil belajar murid pada mata pelajaran ipa, pak adit menggunakan tes tertulis sebagai satu-satunya alat ukur untuk mengukur kompetensi murid. berdasarkan prinsip penilaian, penilaian yang dilakukan pak adit tidak sesuai dengan prinsip"