Ala hadiniyah walikulli niyyatin sholihah artinya
Ala hadiniyah walikulli niyyatin sholihah artinya ? Tawassul adalah kata Arab yang berasal dari wa-sa-la-wasilat. Wasilah adalah sarana di mana seseorang, tujuan atau sasaran didekati, dicapai atau dicapai. Contoh tawasul :
'Ala Hadzihi - n - Niyyati wa li kulli Niyyatin Sholihah Bi Barokati Ummil Quran, Al Fatihah.
Artinya = Atas niat ini dan setiap niat yang baik (semoga) diberkahi dengan ummul Quran, Al Fatihah.
Tawassul adalah istilah Arab yang berasal dari kata "wa-sa-la-wasilat," yang berarti sarana atau jalan untuk mendekati, mencapai, atau mencapai tujuan. Ini adalah praktik dalam agama Islam yang melibatkan penggunaan perantara atau sarana untuk memohon kepada Allah dalam doa. Dalam konteks ini, sarana atau perantara yang sering digunakan adalah bacaan Al-Fatihah.
Dalam Islam, doa merupakan sarana penting untuk berkomunikasi dengan Allah, dan Al-Fatihah adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan tersendiri. "Ala Hadzihi - n - Niyyati wa li kulli Niyyatin Sholihah Bi Barokati Ummil Quran, Al Fatihah" adalah ungkapan yang menggambarkan niat baik dalam berdoa, berharap agar setiap niat yang baik diberkahi oleh Al-Fatihah, surat pembuka Al-Quran.
Seringkali, kita memiliki keinginan atau hajat yang ingin kita sampaikan kepada Allah, atau kita ingin berdoa untuk orang yang telah meninggal dunia, yang amalannya masih bisa terus berkembang, dan salah satunya adalah doa dari orang yang masih hidup. Salah satu cara untuk menggapai keberkahan dalam doa ini adalah dengan menyertakan bacaan Al-Fatihah.
Ketika kita berdoa untuk mencapai tujuan atau mengharapkan berkah, bacaan Al-Fatihah menjadi tambahan yang penting dalam doa kita. Hal ini menjadikan doa kita lebih mendalam dan diharapkan lebih diterima oleh Allah SWT.
Prosesi tawassul adalah salah satu contoh praktik ini. Tawassul melibatkan pengiriman bacaan Al-Fatihah untuk seorang mayit atau seseorang yang telah meninggal dunia. Ini dianggap sebagai sarana untuk memohon kepada Allah agar Dia merahmati orang yang telah meninggal dan memberikan keberkahan kepada mereka dalam kehidupan akhirat.
Dalam Islam, tawassul adalah praktik yang diperdebatkan di antara para ulama, dengan sebagian menganggapnya sebagai bentuk syirik (penyekutuan dalam menyembah Allah) jika tidak dilakukan dengan benar. Namun, bagi mereka yang memahaminya dengan benar, tawassul adalah sarana untuk meningkatkan keberkahan dalam doa dan mengingat Allah SWT.
Penting untuk diingat bahwa doa dan praktik-praktik seperti tawassul harus dilakukan dengan keikhlasan dan keyakinan yang mendalam kepada Allah SWT. Praktik-praktik ini bukanlah pengganti dari tindakan yang benar, seperti amal kebaikan dan ketaatan kepada Allah, tetapi merupakan tambahan untuk memohon kepada-Nya dengan hati yang tulus.
Tawassul dapat dilihat sebagai cara untuk mendekati Allah dengan menggunakan bacaan Al-Fatihah sebagai sarana, bukan sebagai sesuatu yang menggantikan hubungan langsung antara individu dan Sang Pencipta. Ini adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara manusia dan Tuhan dalam Islam.
Dalam praktik tawassul, individu yang hidup berharap dapat memberikan doa dan keberkahan kepada orang yang telah meninggal dunia. Hal ini dilakukan dengan keyakinan bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan Dia menerima doa-doa kita dalam berbagai bentuk, termasuk doa melalui perantara seperti Al-Fatihah.
Meskipun tawassul adalah praktik yang berbeda dalam berbagai komunitas Muslim, prinsip utamanya adalah untuk mencari keberkahan, rahmat, dan pertolongan Allah melalui perantara yang dianggap khusus. Dalam hal ini, Al-Fatihah dianggap sebagai bacaan yang istimewa dan memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam Islam.
Penting untuk diingat bahwa dalam agama Islam, keimanan dan ketaatan kepada Allah adalah hal yang utama. Doa adalah bentuk ekspresi yang kuat dari keyakinan dan ketaatan ini. Dalam segala praktik, termasuk tawassul, tindakan tersebut harus dijalani dengan keikhlasan dan niat yang tulus untuk mencari ridha Allah.
Penggunaan bacaan Al-Fatihah dalam tawassul adalah bukti dari kekayaan budaya dan spiritual Islam yang kaya. Praktik seperti ini memperkuat keyakinan umat Islam dalam kekuatan doa dan pengabdian kepada Allah. Namun, penting untuk dicatat bahwa pendekatan dan pemahaman terhadap tawassul dapat berbeda-beda, dan banyak ulama yang memandangnya dengan cara yang berbeda.
Dalam semua hal, kepatuhan kepada ajaran Islam, studi yang mendalam, dan konsultasi dengan para ulama dan cendekiawan agama adalah kunci untuk memahami dan menjalani praktik seperti tawassul dengan benar. Kembali kepada prinsip-prinsip iman yang mendasari Islam dan berusaha untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran agama adalah langkah-langkah yang penting dalam menjalani praktik agama dengan benar.
Posting Komentar untuk "Ala hadiniyah walikulli niyyatin sholihah artinya"