Apakah kalimat definisinya sudah tepat jelaskan alasanmu

Apakah kalimat definisinya sudah tepat jelaskan alasanmu - 

SAMPAH

Sampah merupakan barang sisa yang tidak memiliki nilai ekonomi. Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah organik dan sampah an organik. Sungai merupakan aliran sungai yang mengalir dali hilir ke hulu, sungai pada umumnya di gunakan sebagai beberapa kegiatan yang membantu manusia. Namun, di desa Jantur Kecamatan Bumiaji sungai di salahgunakan menjadi tempat pembuangan akhir sampah sehingga sungai yang dulunya dialiri air sekarang menjadi kering dan penuh dengan timbunan sampah.

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan,tidak bisa hancur dengan alami, biasanya terdiri dari limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah diuraikan,sedangkan jika sampah anorganik di daur ulang dapat membuat barang yang bernilai guna. Contoh jenis sampah anorganik adalah plastik, wadah detergen, plastik-plastik bungkus sisa makanan.

Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan lagi dan mudah membusuk. Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk, limbah ternak yang tidak dikelola terlebih dulu tetapi langsung dibuang begitu saja, dan daun-daun atau batang pohon yang sudah mati. Contohnya daun, sayur, sisa buah, limbah kayu sisa dan limbah pembuangan kotoran sapi. Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kehidupan apabila manusi dapat mengolahnya dengan baik.

Soal!

1. Apakah kalimat definisinya sudah tepat? Jelaskan alasanmu! 

2. Apakah pengklasifikasian objek yang diobservasi sudah disajikan dalam kalimat yang tepat? Jelaskan alasanmu! 

3. Apakah urutan penyajian dalam deskripsi bagian telah mengikuti urutan pengklasifikasian objek yang diobservasi? Jelaskan jawabanmu! 

4. Apakah dalam teks laporan hasil observasi tersebut telah terdapat deskripsi manfaat? 

5. Apakah dalam teks tersebut terdapat kalimat yang tidak padu/ menyimpang dari topik yang dibahas?

Jawaban:

1. Kalimat definisi mengenai sampah organik dan anorganik serta contohnya sudah tepat karena memberikan penjelasan yang jelas mengenai karakteristik masing-masing jenis sampah serta contoh-contohnya. Definisi sampah organik dan anorganik yang disampaikan sudah mencakup kriteria-kriteria yang tepat dan spesifik sehingga memudahkan pembaca untuk memahami perbedaan antara kedua jenis sampah tersebut. Selain itu, contoh-contoh yang diberikan juga relevan dengan karakteristik masing-masing jenis sampah sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai jenis-jenis sampah tersebut.

2. Pada kalimat yang diberikan, pengklasifikasian objek sampah sudah disajikan dengan tepat. Kalimat tersebut membedakan sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Pengklasifikasian ini didasarkan pada karakteristik masing-masing jenis sampah, di mana sampah organik mudah diuraikan lagi dan dapat membusuk, sedangkan sampah anorganik sulit diuraikan dan biasanya terdiri dari limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah diuraikan.

Selain itu, dalam kalimat tersebut juga diberikan contoh-contoh dari masing-masing jenis sampah, seperti plastik, wadah detergen, dan plastik-plastik bungkus sisa makanan sebagai contoh sampah anorganik, serta daun, sayur, sisa buah, limbah kayu, dan limbah kotoran sapi sebagai contoh sampah organik. Dengan demikian, pengklasifikasian objek sampah yang diobservasi dalam kalimat tersebut sudah disajikan dengan jelas dan tepat.

3. Urutan penyajian dalam deskripsi bagian tidak mengikuti urutan pengklasifikasian objek yang diobservasi. Deskripsi bagian pertama membahas tentang sampah secara umum, sedangkan deskripsi bagian kedua membahas tentang sungai yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah yang salah. Deskripsi bagian ketiga baru memperkenalkan pembagian sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik beserta contohnya.

Dengan demikian, urutan penyajian dalam deskripsi bagian tidak mengikuti urutan pengklasifikasian objek yang diobservasi. Seharusnya, deskripsi bagian dimulai dengan memperkenalkan pengklasifikasian sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik beserta contohnya, kemudian diikuti dengan deskripsi tentang sampah secara umum dan penggunaan sungai sebagai tempat pembuangan sampah yang salah. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk memahami perbedaan antara kedua jenis sampah tersebut sebelum membaca lebih lanjut tentang pengaruh pembuangan sampah pada lingkungan.

4. Dalam teks laporan hasil observasi sampah tersebut, belum terdapat deskripsi manfaat secara eksplisit. Meskipun demikian, dapat disimpulkan bahwa sampah organik maupun sampah anorganik memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Sebagai contoh, sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang yang bernilai guna.

Namun, dalam teks tersebut belum dijelaskan secara detail mengenai manfaat yang dapat dihasilkan dari pengolahan sampah tersebut. Oleh karena itu, perlu ditambahkan deskripsi manfaat yang lebih spesifik dan detail agar pembaca dapat lebih memahami potensi yang dimiliki oleh sampah organik maupun sampah anorganik.

5. Dalam teks tersebut, terdapat kalimat yang menyimpang dari topik yang dibahas, yaitu kalimat yang mengenai penggunaan sungai pada umumnya. Kalimat tersebut tidak terkait secara langsung dengan pembahasan mengenai sampah dan dampaknya pada lingkungan.

Selain itu, pada deskripsi bagian ketiga, terdapat kalimat yang kurang tepat dalam menyajikan pengertian sampah anorganik. Kalimat tersebut menyebutkan bahwa sampah anorganik terdiri dari limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah diuraikan, sedangkan sebenarnya sampah anorganik tidak hanya terdiri dari limbah bahan-bahan kimia, namun juga bisa berupa sampah non-kimia seperti kertas, kaca, logam, dan sebagainya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan revisi pada kalimat-kalimat tersebut agar dapat lebih padu dan sesuai dengan topik yang dibahas.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.